Kamis, 05 November 2015

Laporan Kunjungan Industri Di Surabaya Tv



LAPORAN KUNJUNGAN KERJA INDUSTRI
DI SURABAYA TV JAWA TIMUR




NAMA                                  : LISA RAHAYUNINGSIH
KELAS                                 : XI TKJ 1
PROGAM KEAHLIAN    : TKJ ( TEKNIK KOMPUTER JARINGAN)
                                                                 
SMK NEGERI 1 WIROSARI
TAHUN 2015
HALAMAN PENGESAHAN

      Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh Ka. Program Keahlian dan Guru Pembimbing pada tanggal........Oktober 2015
                                                                                                Wirosari, 16 Oktober 2015
Ka. Program Keahlian                                                  Guru Pembimbing


Tri Yoga Wasana, S.Pd                                                          Tri Yoga Wasana, S.Pd         
NIP : -                                                                                     NIP :­ -








ii
KATA PENGANTAR
      Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmad dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dalam penyusunan makalah ini mengenai laporan Kunjungan Industri di Surabaya Tv Jawa Timur dengan baik, dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada:
·        Pertama , Kepada orang tua kami yang telah memberikan dukungan penuh dalam Kunjungan Industri.
·        Kepada Bapak Partono selaku kepala sekolah SMK NEGERI 1 WIROSARI.
·        Bapak Ka. Program Keahlian dan Guru pembimbing yang membantu proses Kunjungan Industri.
·        Seluruh staff karyawan di Surabaya Tv Jawa Timur.
Dengan di susunnya makalah ini kami berharap mudah-mudahan dapat memberi rmanfaat bagi pembaca.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada para pembaca kami sebagai penyusun  mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, untuk lebih kesempurnaannya karya tulis yang kami susun ini.               
Wirosari, 16 Oktober 2015


                                                                                                    (Lisa Rahayuningsih)
                                                                                                             Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
BAB I        : PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang.................................................................................... 1
B.     Tujuan................................................................................................. 2
C.     Waktu dan Tempat Kunjungan............................................................. 2

BAB II        : HASIL KUNJUNGN KERJA INDUSTRI
A.     Sejarah Perusahaan........................................................................... 3-6
B.     Proses Produksi................................................................................ 7-12

BAB III       : PENUTUP
A.     Simpulan........................................................................................ 13
B.     Saran ............................................................................................ 13

LAMPIRAN............................................................................................................... 14-15
iv

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
       Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu sarana yang mendidik tenaga kerja terampil siap pakai dan dalam dunia usaha industri guna membekali siswa-siswi dismk setelah tamat dari pendidikannya, maka berdasarkan kurikulum dan kkm disekolah kejuruan khususnya sekolah kejuruan diharuskan mengadakan kegiatan berupa kunjungan industri yang mewajibkan setiap siswa kelas XI untuk mengikutinya.
Setelah selesai mengikuti Kunjungan Industri, siswa diharuskan membuat laporan tentang hasil kunjungan industri. Kunjungan Industri tersebut merupakan syarat bagi siswa untuk mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah, selain itu juga laporan tersebut merukan bukti bahwa siswa telah mengikuti kunjungan industri. Laporan Kunjungan Iindustri tersebut berisi data-data tentang Perusahaan atau Instansi yang dikunjunginya.






1
B.     Tujuan
1.     Agar siswa dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.
2.     Agar siswa memahami apa saja yang didapat dibangku sekolah dan kenyataan ada.
3.     Untuk mengenalkan siswa siswi SMK NEGERI 1 WIROSARI kedunia kerja.
4.     Meningkatkan efisiensi proses pendidikan.
5.     Memantapkan sikap yang disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
C. Waktu dan Tempat Kunjungan
1.    Waktu
Kunjungan Industri SMK NEGERI 1 WIROSARI dilaksanakan pada tanggal 30 September 2015.
2.    Tempat
Tempat pelaksanaan kunjungan industri siswa SMK NEGERI 1 WIROSARI dilaksanakan di Surabaya Tv Jawa Timur.







2
BAB II
HASIL KUNJUNGAN INDUSTRI

A.     Sejarah Perusahaan
JTV yang merupakan singkatan dari Jawa Pos Media Televisi, adalah sebuah stasiun televisi swasta regional di Kota Surabaya, Jawa Timur. JTV adalah televisi swasta regional pertama di Indonesia sekaligus yang terbesar hingga saat ini. Jangkauan JTV meliputi hampir seluruh provinsi Jawa Timur secara terestrial, juga bisa diterima diseluruh Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan sebagian Australia dengan parabola melalui satelit Telkom 1, dan fasilitas televisi berlangganan TelkomVision.Berdirinya JTV sejak tanggal 8 November 2001dengan Logo JTV ini hingga pada pertengahan tahun 2012.
Jawapos TV (JTV). Stasiun TV ini dianggap pionir di kawasan Jawa Timur, dengan klaim jumlah pemirsa sebanyak 37 juta orang. Dengan motto Seratus Persen Jawa Timur , stasiun ini aktif mengemas program-program baru bagi pemirsanya. Menurut Satya Priambodo, Marketing Communication JTV, 90% conten acara di JTV mengakomodasi keragaman budaya Jawa Timuran. Pihak JTV bahkan melakukan sulih suara film-film impor ke bahasa Suroboyoan. Seperti dalam film mandarin Girl Talk dan film Swordman. Dalam film Swordman , seorang bintang film bicara “ Pak dhe, uruk ono aku main pedang yo!” (Paman ajari aku main pedang ya!).
Hebatnya, sejak disulihsuarakan, rating JTV langsung meroket, iklan pun berdatangan. Selain itu, menurut Satya Priambodo, program berita berbahasa daerah yang berjudul Pojok Kampung, Ludruk Kartolo, Kidung Rek, juga mendapat rating tinggi. Melalui channel 36 UHF, JTV juga bisa menjangkau Madura, JTV menciptakan program berita berbahasa Madura yang diberi judul Pojok Medhureh .
                                                                        3
         Sulih suara yang dilakukan JTV sempat mendapat protes dari sebagian masyarakat. Pasalnya, ada beberapa kata yang terlalu kasar di telinga pemirsa. Menanggapi hal tersebut, Satya punya argument.
“Bahasa Surabaya memang begitu. Tidak seperti bahasa Jawa yang lain, yang ada bahasa kromo atau bahasa ngoko – nya. Makanya, kami tidak ingin menutup – nutupinya. Kami mau konsisten dengan moto Seratus Pesen Jawa Timur ,” tukas Satya Priambodo.
Untuk membuat program TV dengan men-dubbing film impor ke bahasa daerah tidaklah mudah, juga membutuhkan biaya yang besar. Sukses JTV tidak lepas dari peran tim dari Studio Incofo. Di bawah naungan Helmi dan Hera, Incofo telah men-dubbing banyak film Mandarin ke dalam bahasa Surabaya. Dubber yang disertakan dalam proyek ini mesti benar – benar Suroboyoan.
Kesulitan yang kerap muncul dalam proses dubbing ini terjadi pada proses menyamakan dan mengejar lip sing yang ada di dialog aslinya dengan dialog Suroboyoan. Menerjemahkan dialog bahasa Indonesia ke dalam bahasa Surabaya juga tidak mudah. Bahkan karena tidak mudahnya itu, kadang dubernya sendiri diupayakan untuk bisa improve sendiri ketimbang harus berpatokan pada terjemahannya. Jika tidak begitu, dikhawatirkan justru akan memakan waktu yang lama. Dengan 9 orang dubber, Incofo yang biasa bisa men dubbing empat episode film dalam sehari, hanya mampu mengerjakan dua episode ke bahasa Surabaya. Terobosan baru yang dilakukan JTV ini seyogyanya diikuti TV swasta lokal lain. Tapi tidak kalah menariknya Program Dubbing JTV ini kemudian dilanjutkan dan dibesarkan oleh Muhammad Abduh Abbas, Jebolan Teater IKJ '90 yang juga sudah lama berkecimpung dalam dunia dubbing sejak tahun 1992 di Studio Arvisco Pratekan Jakarta. Muhabba Putra, nama kerennya ini memberanikan diri untuk kembali ke Kota Surabaya (kota kelahirannya) dan bergabung dengan JTV untuk menggarap Film India, Film Barat, Film Mandarin, dll.                                                                              4
       
           Total sudah hampir ratusan judul film telah didubbing boso Suroboyoan dengan ditangani sendirian meski tetap butuh para dubber asli Arek Suroboyo yang awalnya sama sekali tidak mengerti dan ahli dalam dubbing film.Kini karyanya menjadi andalan program tayangan di JTV setiap menjelang Lebaran sebagai suguhan masyarakat Jatim yang pulang kampung. Kini merambah kesuksesannya menggarap program sketsa komedi jawatimuran yakni GERR (ngGEgek Rame Rame) dan Muter Pilemku Dhewe serta Program On Air lainnya hingga menangani Event Off Air JTV.
  
Pada 10 Juli 2012 telah Launching Logo JTV sebagai KEBANGGAAN  JATIM, APRESIASI  JATIM, SPIRIT JATIM, KOMUNIKASI  JATIM, EKSPRESI  JATIM, DAN KREATIVITAS  JATIM. ‘TV LOKAL TERDEPAN MILIK SEMUA MASYARAKAT JAWA TIMUR’ Di sini JTV menegaskan posisi JTV sebagai ruang budaya masyarakat Jawa Timur.
·        Dalam setiap aktifitasnya JTV menganut 3 nilai utama:
NAKAL
Nakal disini bukan dalam arti negatif. Nakal yang positif mengandung pengertian kreatif, inovatif, semangat, muda, tidak membosankan, mengandung kebaruan, dan menyegarkan.
LOKAL
JTV percaya lokalitas merupakan aset berharga yang perlu diapresiasikan, disampaikan dan dikembangkan. Ke- ‘lokal’ -an merupakan identitas yang unik masyarakat Jawa Timur yang dapat diekspresikan dalam program-program JTV.
MASAL
JTV merupakan stasiun televisi yang diperuntukan bagi kemajuan masyarakat Jawa Timur pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.                                                        5
·        JTV memandang nilai kebersamaan dan kesetaraan masyarakat harus tertuang dalam program-program yang dihadirkan.Stasiun televisi ini merupakan anggota jaringan.

        Jawa Pos Multimedia Corporation (disingkat JPMC) adalah sebuah stasiun televisi swasta berjaringan di Indonesia. JPMC merupakan bagian dari Grup Jawa Pos dan dimiliki oleh Grup Jawa Pos, yang juga memiliki afiliasi surat kabar dan stasiun televisi di Indonesia seperti SBO TV (Surabaya TV), Malioboro TV (Yogyakarta), PJTV (Padjajaran TV) (Bandung), Semarang TV, Bogor TV, Jak TV (Jakarta) dan MKTV (Mahkamah Konstitusi Televisi) (Jakarta), PAL TV (Palembang), Padang TV (Padang), Jambi TV (Jambi), dan Jek TV (Jambi). Sedangkan biro JTV di Jawa Timur ada 7 yaitu Malang, Jember, Banyuwangi, Kediri, Madiun, Bojonegoro dan Madura. Dahlan Iskan (CEO Grup Jawa Pos) menargetkan JTV untuk melahirkan 20 TV lokal setiap tahunnya.
Sistem televisi berjaringan di Indonesia adalah sistem televisi berjaringan di Indonesia yang mengharuskan
televisi- televisi yang memiliki daya frekuensi siaran nasional (RCTI, SCTV, MNCTV, Indosiar, antv, Metro TV, Trans TV, tvOne, Trans7, dan Global TV, agar melepaskan frekuensi terhadap daerah- daerah siaran mereka dan menyerahkan pada orang/lembaga/organisasi daerah yang ingin menggunakannya untuk dikembangkan. Bila televisi-televisi yang berlokasi di Jakarta menginginkan siarannya dapat diterima di daerah tertentu, maka ia harus bekerjasama dengan televisi yang ada di daerah bersangkutan. Sistem ini akan diberlakuakn di Indonesia pada 28 Desember 2009. TV nasional dapat bertindak sebagai induk stasiun jaringan dan TV lokal bertindak sebagai anggota stasiun jaringan, stasiun induk bertindak sebagai koordinator yang siarannya direlai oleh anggota (pasal 34 ayat 1 dan 2 PP Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Swasta). Dalam TV berjaringan spirit dasar dari siaran berjaringan adalah terpenuhinya aspek diversity of ownership, diversity of content, dan kearifan lokal .
B.     Proses Produksi
Suatu program acara televisi memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang untuk dapat di produksi. Mulai dari materi yang menarik,tersedianya sarana dan biaya,serta organisasi pelaksana.

PERALATANPRODUKSI
·        Camera
·        Lensa
·        Treepode
·        Perlatan Lighting, Lampu Filter, Dimmer, Reflektor
·        Video Cassette Recorder
·        Camera Control Unit
·        Time Base
·        Switcher

  STAFF PRODUKSI
Executive producer adalah seorang yang memprakarsai,bertanggung jawab secara keseluruhan atau memiliki modal produksi paket acara.
Producer adalah orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan produksi mulai dari perencanaan, penulisan naskah, produksi final dan editing. Bertanggung jawab atas anggaran, biaya produksi dan merorganisir segala hal, termasuk operasi produksi dan  team.
Program director adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil audio dan visual yang di ciptakan, mengarahkan pemain, mengkoordinir seluruh crew baik studio floor.
         Director juga harus memperhatikan beberapa monitor sekaligus, baik monitor camera atau dari sumber video(VTR), dan memilih shot – shot yang akan di rekam(ON AIR).
Technical Dirctor adalah orang yang bertanggung jawab dalam mempersiapkan dan menyetel semua alat yang digunakan,supaya alat yang satu dengan lainnya bisa singkron, bertugas mengawasi crew technic dan peralatan lainnya.
Floor Director adalah orang yang bertanggung jawab atas proses pelaksanaan produksi di dalam studio floor, melihat bahwa segalany berlangsung dengan baik. Bertindak sebagai penghbung untuk menyampaikan pesan-pesan program director pada crew dan pemain.
Switcherman adalah orang yang mengoperasikan peralatan video mixer, bertanggung jawab memilih gambar di ruang sub control.
Cameraman adalah orang yang mempersiapkan dan mengatur camera sehingga memperoleh gambar dengan komposisi yang baik.
Audioman adalah orang yang bertanggung jawab pada peralatan mixing, audio mixer, dan bermacam-macam sumber audio (microphone , tape recorder mengatur balance suara dari berbagai sumber juga mengatur penempatan microphone).
Lightingman adalah orang yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan tata cahaya, mengatur penempatan sumber cahaya, mengarahkannya, sehingga memperoleh efec yang di inginkan.
Vto adalah orang yang bertanggung jawab atas kualitas tenhnic hasil rekaman pada VCR(video cassette recorder) sekaligus mengoperasikannya.


TAHAPAN PRODUKSI
1.      Pra-Produsi adalah perencanaan untuk 1 program mungkin bisa berhari-hari,berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan,sebelum produksi yag sesungguhnya. Dalam tahap ini producer dan director bekerja sama dengan penulis untuk menyempurnakan naskah. Anggota team produksi utama (producer,director dan scienic designer) mengadakan pertemuan untuk diskusi program dan bagian yang akan di tangani. Tahap pra produksi adalah kunci keberhasilan produksi. Kesulitan bisa di hindari bila produksi telah di rencanakan jauh sebelumnya secara hati-hati dan teliti,dengan seluruh anggota team produksi yang sadar akan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Lebih mudah mengoreksi masalah pada kertas dari pada keudian menemukan kesulitan-kesulitan pada saat produksi. Tahap ini meliputi :
A.     Ide atau gagasan yaitu penemuan dan pemilihan ide apakah menarik dan layak di jadikan sebuah program.
B.     Pembuatan naskah kasar serta treatment produksi dari pengembangan gagasan.
C.     Perencanaan awal, tahap ini meliputi perencanaan interprestasi produksi,stage desain,tata cahaya,tata suara,make up,wardrobe dan fasilitas teknik.
D.     Pengadaan casting
E.      Perencanaan teknis, tahap ini menentukan peralatan yang di butuhkan sesuai konsep pemilihan kamera.
F.      Rehearsal script, naskah yang di gunakan untuk persiapan ketika latihan.
G.     Pra-studio rehearsal,di mulai dengan briefing kruserta reading para pemain.
H.     Run trough,dimana rehearsal studio dilakukan mulai dari blocking kamera,tata cahaya,tata artistik serta melakukan latihan di studio.

PRODUKSI
Macam – macam produksi :
a.       Produksi lapangan, ENG (ELECTRONIC NEWS GATHERING). Proses rekaman video berita dengan menggunakan peralatan yang mudah di bawa misalnya,camera dengan vcr portable dan 1 microphone, dengan seorang crew dan juru camera di sertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai reporter.
EFP (ELECTRONIC FIELD PRODUCTION).  Produksi lapangan elektronic, sama dengan ENG, hanya jenis program yang di produksi adalah dokumenter.
MCR (MULTI CAMERA REMOTE). Produksi lapangan dengan mempergunakan kamera lebih dari satu, denag di bantu peralatan laain seperti switcher,tv monitor,sound audio sistem.

b.      Produksi studio,  LIVE adalah program yang di siarkan secara langsung,tahap produksi merupakan tahap terakhir dalam suatu proses.
VIDEO TAPING, program yang di rekam dengan video cassette.
LIVE ON TAPE, produksi yang berlangsung terus tanpa berhenti sampai akhir program,editing hanya dalam hal-hal khusus(insert editing).
Paska Produksi: studio strike,video tape editing,audio sweetening,evaluasi program.




2.      Paska-Produksi merupakan tahap akhir dari sebuah produksi program acara televisi,setelah produksi lapangan maka materi masuk dalam pos editing.
a.       Editing adalah proses penyusunan gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan berkesinambungan sesuai konsep naskah.
1.      Editing offline,memilih materi yang dianggap bagus dan sesuai catatan selama produksi berlangsung,kemudian dilakukan capturing atau digitizing yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam editing offline gambar dapatdi susun mengikuti urutan adegan atau bisa di mulai dari adegan tengah,awal,dan akhir kemudian disusun berurutan.
2.      Editing online,tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu penambahan insert,pemberian efek gamabr,musik,suara,transisi,credit title dan penyesuaian durasi tayang.
3.      Mixing,setelah semua komponen gambar dan suara selesai disusun selanjutnya adalah mixing audio sesuai standar penyiaran. disini proporsi suara diatur mana suara yang perlu dominan dan mana yang di jadikan backsound jangan sampai suara saling mengganggu. Setelah semua selesai maka selanjutnya adalah print to tape atau di ubah kembali kedalam pita kualitas broadcast.
b.      Preview ,sebelum program di print untuk di siarkan maka dilakukan preview oleh produser untuk memastikan program benar-bennar fix. Jika ternyata masih terjadi kesalahan maupun perlu dikurangi atau ditambah sesuatu maka dilakukan revisi kembali. Setelah revisi fix barulah print on tape dan siap tayang. Kaset yang digunakan masing-masing stasiun televisi belum tentu sama, ada yang menggunakan Betacam,DVCPro,DVCam dan lainnya.

c.       Transmisi, setelah semua urusan editing selesai selanjutnya masuk pada bagian tranmisi yaitu bagian on air penyiaran program. Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode,isi adegan,dan tanda bagus atau tidak. Catatang ini nantinya akan berguna saat proses editing,biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.


















BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Setelah pelaksanaan Study Lapangan ini, penulis medapat banyak pengalaman dan kesimpulan dari kegiatan tersebut. Yaitu agar siswa-siswi mengetahui bagaimana dunia kerja diindustri pertelevisian, dan mendapat banyak pelajaran yang tidak terdapat pada pelajaran biasanya.
Pelaksanan Study tour ini telah memberikan banyak sekali pengalaman bagi siswa-siswi tentang dunia kerja pertelevisian, mulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi yang ada distasiun televisi. Pengalaman ini menjadi bahan baru bagi penulis untuk melengkapi teori-teori yang telah didapatkan sekolah.

B.     Saran
           Sebaiknya dalam acara penyiaran dilakukan perluasan jangkauan, tidak hanya di lokal daerah saja, tatapi nasional agar semua orang tau Surabaya Tv berjangkauan luas.



LAMPIRAN


2 komentar:

  1. Casino Site Review | Slots, Bingo, Roulette & more
    In 2021, we 메리트카지노 updated our Casino Site review for casino players! Check out our list choegocasino of 메리트 카지노 주소 casinos that have over 300 games, play slots and hit the jackpot!

    BalasHapus
  2. Lucky Club Casino Site - Casino.live
    Lucky Club Casino offers all the essential casino games such as video poker, luckyclub live dealer casino and sportsbook. Find online slots, blackjack, roulette,

    BalasHapus